• Home
  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
HANYA LAKUKAN
  • HOME
  • BIOGRAFI
  • KISAH INSPIRATIF
  • UMUM
  • UNIK
  • TUTORIAL BLOG
Home → Biografi → Kisah Inspiratif → Kisah Inspiratif Pendiri Starbucks Coffe

Kisah Inspiratif Pendiri Starbucks Coffe

Biografi, Kisah Inspiratif

Starbucks Coffee adalah perusahaan terkemuka yang mengkhususkan diri di bidang kopi di dunia, siapakah sebenarnya orang yang berada di belakang kesuksesan Starbucks?

Dengan visi menyediakan kopi dengan pesona dunia lama, Howard Schultz, Pendiri dan CEO Starbucks Corp,telah mewujudkan impiannya menjadi kenyataan.

Howard Schultz lahir di Brooklyn, New York pada tahun 1953 dan dibesarkan di proyek perumahan Bay View. Orangtua Schultz bekerja sebagai pekerja kerah biru yang tidak memiliki penghasilan besar yang tidak memberikan keuntungan sama sekali untuknya atau keluarganya. Ketika ayah Schultz mengalami patah pergelangan tangan pada suatu kecelakaan hingga akhirnya tidak dapat bekerja sebagai kurir, keluarga Schultz mengalami kesulitan keuangan hingga kesulitan dana untuk makan sehari-hari.

 Pada saat bekerja di Hammarplast, Schultz memperhatikan Starbucks, sebuah toko kopi kecil di Seattle yang berulang kali membeli mesin espresso. Besarnya rasa penasaran membuatnya terbang ke Seattle untuk melihat toko itu sendiri. Starbucks pertama kali berdiri pada tahun 1971, menjual biji kopi, the, rempahm dan aksesori pembuat kopi. Ketika Schultz bertemu dengan pendiri Starbucks, jerry Baldwin, Gordon Baker, dan Zev Siegl, Ia merasa terkesima dengan hasrat yang dimiliki ketiga orang tersebut tentang kopi. Schultz ingat saat pertama kali datang ke Starbucks Ia berkata “Ketika Saya masuk ke toko tersebut pertama kali, saya merasa seperti di rumah. Saya tidak dapat menjelaskannya tetapi saya tahu bahwa saya berada di suatu tempat yang special, dan produk yang dijual seperti berbicara dengan saya.”

Setahun kemudian, Schultz bekerja di Starbucks sebagai direktur operasional retail dan marketing. Pada tahun 1983, pada perjalanan dinas ke Milan, Italia, Schultz melihat banyak sekali coffee bar dan merasa kagum dengan keterikatan masyarakat dengan kopi, terutama terhadap coffee bar yang dijadikan banyak orang sebagai tempat pertemuan. Ia pun memiliki ide menjadikan Starbucks sebuah coffee bar, akan tetapi sang pemilik tidak menunjukkan ketertarikan terhadap hal tersebut. Setelah berulang kali mengajukan akhirnya sang pemilik mengijinkan Schultz untuk membuka sebuah coffee bar di salah satu toko baru yang dibuka di Seattle. Walaupun coffee bar tersebut berhasil, sang pendiri masih belum yakin bahwa hal tersebut adalah arah tujuan didirikannya Starbucks.

Schults akhirnya meninggalkan Starbucks pada tahun 1985 untuk mengejar mimpinya dengan membuka sebuahcoffee ber bernama Il Giornale, toko yang dibukanya sangat laku akan tetapi Ia memiliki kekurangan dana utnuk memperluas usahanya. Dua tahun kemudian, Baldwin dan Bowker menjual Starbucks karena lebih fokus kepada unit usaha lain, dengan bantuan beberapa investor di Seattle Schultz membeli Starbucks seharga US$3,8 Juta/40 Miliar dan Ia menyatukan Starbucks dengan usaha miliknya dan mengganti namanya menjadi Starbucks Coffe Company.

 Seiring berkembangnya Starbucks, Schultz menerapkan satu hal, karyawan yang bekerja dengannya harus diperlakukan dengan rasa hormat dan berhak utnuk mendapatkan berbagai keuntungan. Hal ini dilakukannya mengingat masa kecilnya ketika ayahnya yang sakit tidak memilkik asuransi kesehatan atau keuntungan lain. Ia pun bersikeras tidak ingin melihat orang lain merasakan hal yang sama. Ia memberikan asuransi kesehatan untuk setiap karyawannya dan menawarkan paket pembelian saham Starbucks untuk membuat tenaga kerja lebih berdedikasi dan dapat melayani konsumen dengan standar yang sangat tinggi. Starbucks memiliki tingkat turn over lebih rendah 50% dibandingkan dengan kebanyakan perusahaan makanan cepat saji sebagai bagian dari pertumbuhan luar biasa perusahaan yang juga menguntungkan karyawan.


Seiring perkembangannya di tahun 1990, Schultz tetap mempertahankan tujuan utamanya “Menghidangkan kopi yang luar biasa, dan membangun sebuah perusahaan dengan jiwa.” Kini Starbucks adalah coffee house terbesar di dunia, dengan 20.981 toko di 62 negara. Rahasia kesuksesannya adalah selalu rendah hati dengan nilai-nilai yang dimilikinya, perlakukan karyawan dan masyarakat dengan rasa hormat dan selalu menjaga keistimewaan budaya perusahaan Starbucks.

Starbuck Coffe adalah minuman halal jadi jangan ragu :)
ADS HERE

1 Comment:

avatar
Reply
Mujaitun Tukiman delete June 19, 2019 at 12:06 AM

Artikel yang sangat informatif dan membantu, coba kalian cari tahu juga nih 5 Pembisnis Sukses Membangun Bisnins Sejak Belia

Post a Comment
Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.

RECENT POST

POPULER POST

  • Jawaban Semua Logo Kuis 2015
  • Bintang Porno Tercantik di Dunia 2015
  • Negara-Negara Dengan Populasi Penduduk Terpadat 2015
  • Biografi Jannina Weigel
  • Negara-Negara Tercanggih di Dunia
  • Kisah Inspiratif Justin Bieber Sampai Menjadi Sukses Terbaru 2015
  • Penyanyi Wanita Pengcover Lagu Terbaik di Dunia
  • Penemuan Teknologi Paling Menakjubkan di Tahun 2015
  • Sejarah Berdirinya Apple Inc.
  • Kisah Inspiratif Paul Van Doren Si Pendiri Vans ''Off The Wall''

About Me

R Hendy
View my complete profile
Copyright © 2015 HANYA LAKUKAN. All Rights Reserved. Hanya Lakukan. Powered by Blogger